Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Tindakan Botox
Sampai hari ini, banyak sekali perawatan untuk mengurangi efek penuaan kulit salah satunya adalah botox. Botox merupakan perawatan kulit yang sangat populer sekarang ini. Mengingat manfaatnya yang sangat bagus untuk peremajaan kulit dan bahkan untuk gangguan saraf. Perawatan ini dilakukan tanpa operasi hanya dengan disuntikan ke kulit dan hasilnyapun sangat cepat didapatkan.
Namun sebelum melakukan botox, ada hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan tindakan botox ini. Maka dari itu, kita akan membahas tentang botox wajah, dimulai dari manfaat, cara kerja, hingga efek sampingnya.
Apa itu Botox Wajah?
Botulinum toxin atau botox merupakan suatu obat yang berasal dari bakteri Clostridium botulinum, yakni bakteri penyebab botulisme. Selain itu, ada pula zat rimabotulinumtoxinB (Myobloc), abobotulinumtoxinA (Dysport), dan incobotulinumtoxinA (Xeomin).
Botox wajah bekerja dengan menghambat sinyal saraf asetilkolin yang ada di dalam otot, sehingga membuatnya lebih rileks. Ketika otot-otot wajah rileks, maka permukaan kulit akan menjadi lebih halus dan kencang, sehingga kerutan-kerutan halus di wajah pun dapat memudar.
Di Indonesia sendiri, botox telah masuk dalam daftar resmi obat pelemas otot dengan kategori obat keras, yang artinya hanya bisa didapatkan melalui resep dokter dan di bawah pengawasan dari dokter terkait.
Manfaat Botox Wajah
Dalam dunia kecantikan atau estetika, manfaat suntik botox adalah sebagai berikut:
- Memperbaiki atau merekonstruksi bentuk wajah, misalnya membuat wajah terlihat lebih tirus.
- Mengatasi rambut tipis dan bercabang.
- Mengurangi keringat berlebih atau hyperhidrosis pada ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.
- Memberikan efek anti penuaan dengan cara memudarkan garis-garis halus pada kulit wajah, seperti di sudut luar mata, garis senyum, atau di antara alis dan dahi.
Cara Kerja Botox Wajah
Botox bekerja dengan cara memblokir aktivitas saraf dan otot, sehingga otot akan melemah dan lumpuh sementara waktu. Inilah yang membuat keriput atau kerutan di kulit sekitar lokasi penyuntikan tampak berkurang atau bahkan hilang.
Hasil suntik botox biasanya bertahan selama beberapa bulan, setelahnya otot akan kembali berkontraksi secara perlahan hingga akhirnya kerutan di kulit wajah terlihat kembali. Meski begitu, kerutan yang akan muncul biasanya tidak akan separah sebelumnya.
Perawatan Sebelum Tindakan Botox Wajah
Disarankan untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol setidaknya 1 minggu sebelum penyuntikan. Untuk mencegah memar, hentikan juga penggunaan aspirin dan antiinflamasi 2 minggu sebelum penyuntikan. Tujuannya adalah agar botox bisa bereaksi dengan maksimal ketika disuntikkan.
Perawatan Setelah Tindakan Botox Wajah
Setelah dilakukan suntikan, biasanya ada beberapa anjuran yang harus dilakukan, yaitu:
- Jangan menekan-nekan area yang baru saja di suntik kurang lebih selama 24 jam
- Jangan berbaring/tidur secara tengkurap karena dapat menekan area botox Tujuannya agar botox tidak menyebar ke area yang lain.
- Harus tetap tegak kurang lebih selama 4 jam setelah dilakukan suntikan dan jangan bergerak terlalu banyak.
- Menghindari berjemur di bawah sinar matahari, melakukan sauna, serta perawatan dengan radiofrekuensi.
Tindakan-tindakan di atas harus dilakukan tujuannya agar botox tidak menyebar ke area yang lain, mencegah efek samping setelah tindakan, dan menjaga efektifitas botox agar bertahan lebih lama.
Waktu yang dibutuhkan hingga efek botox terlihat dapat berbeda pada setiap orang. Pada umumnya, efek sudah terlihat dalam 7–14 hari dan akan bertahan selama 3-6 bulan setelah dilakukan penyuntikan. Setelah itu, akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Ulangi suntik botox tiap 3-6 bulan sesuai anjuran dokter untuk mempertahankan efeknya. Disarankan untuk melakukan suntik botox dengan dokter yang sama.
Efek Samping Botox Wajah
Pada dasarnya, botox wajah adalah prosedur yang aman selama dilakukan oleh dokter yang tepat dan berkompeten. Namun, seperti prosedur medis lainnya, ada beberapa risiko efek samping yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Bibir terlihat miring dan keluar air liur.
- Alis miring atau kelopak mata turun.
- Nyeri kepala.
- Alergi terhadap bahan kandungan dalam botox.
- Demam.
- Bengkak, memar, dan nyeri di area kulit yang disuntik botox.
- Keluar air mata secara berlebihan atau mata kering.
Meski botox wajah adalah prosedur yang cukup aman, setiap individu tetap perlu dipertimbangkan kondisi kulit dan kesehatan secara keseluruhan sebelum melakukannya. Apabila anda dan orang terdekat berencana untuk melakukan botox wajah, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang tepat dan berkompeten di Klinik Wangbi Beauty Center.
Referensi:
Brahm U, Lilik N. Pedoman Injeksi Toksin Botulinum. Perdoski. 2022.
Inderbir S, Padda, Prasanna Tadi. Botulinum Toxin. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.